Tulisan ini adalah Seri tentang Konsultan Manajamen. Tulisan seri sebelumnya bisa dibaca DISINI.

Saya kembali dari sekolah Master of HR management, Texas A&M University, USA pada bulan Januari 2001, dan kemudian menikah pada bulan Februari 2001. Selanjutnya, pada bulan Maret 2001 saya diterima bekerja sebagai konsultan manajemen di Ernst and Young, perusahaan konsultan asing yang ada di Jakarta.

Disitu saya bekerja sebagai konsultan manajemen SDM (HR consultant), dan mendapatkan sejumlah pengalaman berharga untuk mengerjakan sejumlah projek konsultasi bagi klien. Diantaranya adalah mengembangkan pusat asesmen kompetensi untuk sebuah klien dari lembaga keuangan.

Sejak bekerja di Ernst and Young saya sudah bermimpi untuk mendirikan perusahaan sendiri dalam bidang jasa konsultasi manajemen SDM. Saya merasa pengalaman bekerja di EY merupakan bekal yang berharga untuk terjun membangun perusahaan konsultan sendiri.

Saya hanya bekerja selama dua tahun di Ernst and Young, dan tepat bulan Maret 2003 saya pindah ke perusahan konsultan manajemen lokal, bernama GML Performance Consulting.

Perusahaan konsultan tersebut relatif kecil, karyawannya saat saya bergabung hanya terdiri dari sembilan orang. Namun perusahaan konsultan ini benar-benar hebat – bukan hanya dalam hal mendapatkan klien, namun juga dalam memberikan kesempatan bagi para konsultannya untuk berkembang secara maksimal.

Saya sungguh banyak belajar di perusahaan tersebut. Belajar tentang menjadi konsultan manajemen yang handal. Belajar men-deliver materi training secara ekselen. Dan juga belajar tentang bagaimana mendapatkan prospek dan klien. Saya bekerja di GML Performance Consulting hanya sekitar 15 bulan, namun terus terang, bekal pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan di tempat itu benar-benar tak tergantikan. Priceless.

Selama bekerja di GML, saya mendapatkan kempatan untuk mengerjakan sejumlah projek pengembangan sistem manajemen kinerja di berbagai organisasi besar. Juga diberi tugas untuk men-deliver training – baik untuk kelas publik ataupun in house training – utamanya tentang tema HR management dan performance management scorecard. Dari GML pula saya kemudian bisa membangun jaringan dengan sejumlah klien potensial (networking itu penting).

Sekali lagi, saya harus mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada GML yang telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam proses perjalanan karir saya sebagai konsultan manajemen.

Dengan bekal pengalaman dan networking yang saya peroleh dari GML pula, akhirnya saya memutuskan untuk mendirikan usaha konsultan manajemen secara mandiri. Menjadi entrepreneur, punya usaha sendiri dalam bidang konsultan manajemen SDM. Dreams come true.

Begitulah, tepat pada bulan Agustus 2004, saya resmi resign dari GML, dan kemudian membangun usaha sendiri – dalam bidang konsultasi manajemen SDM. Bulan dan tahun itu akan saya kenang sebagai salah satu tonggak paling penting dalam kehidupan profesional saya.

Karena usaha milik sendiri, maka saya memilih berkantor dari rumah. Biar ndak selalu kena macet sebab saya tinggal di Bekasi. Dengan usaha sendiri saya juga lebih fleksibel dalam menetapkan jam kerja. Yang penting pekerjaan dari klien bisa selesai tepat waktu dengan mutu yang memuaskan.

Alhamduliah, usaha konsultan manajemen SDM saya bisa terus berkembang. Dibawah bendera perusahaan bernama PT. Manajemen Kinerja Utama, saya bisa membangun usaha konsultan manajemen yang profitable. Sejak tahun 2004 hingga sekarang, alhamdulilah profit usaha ini bisa menghasilkan income yang sangat memadai.

Sejak tahun 2004 hingga sekarang, perusahaan saya telah banyak mengerjakan projek pengembangan kinerja SDM untuk beragam klien/perusahaan dan organisasi publik.

Impian saya untuk punya perusahaan sendiri dalam bidang Konsultasi Manajemen SDM telah terwujud. Saya bisa punya kantor sendiri; menjadi owner; dan bisa fleksibel menetapkan waktu kerja. Dan tentu mudah-mudahan usaha konsultan manajemen saya ini bisa terus profitable.